Minggu, 26 April 2020

Kerja Keras yang Berbuah Kesuksesan

Terlahir dari keluarga yang kurang mampu membuat Reza Nurhilman harus berpikir keras membantu
kehidupan keluarga. Di tengah himpitan ekonomi keluarga, suatu hari Reza mengambil keputusan untuk menjual keripik singkong. Keberanian untuk menjadi penjual keripik singkong yang terkesan murahan dan dianggap sebagai makanan tradisional perlu diacungi jempol.

Gagasannya dalam mengolah keripik singkong ternyata mampu membuat makanan kecil tersebut digemari dan mempunyai nilai jual lebih. Produk tersebut bahkan berhasil mendunia.

Kesuksesan yang diraih Reza adalah berkat kerja kerasnya. Pria berusia 24 tahun ini memulai wirausaha dari nol. Sekarang penghasilan yang diperoleh Reza menembus miliaran rupiah. Kesuksesan tidak datang dengan sendirinya, tapi untuk mencapainya diperlukan kerja keras dan keyakinan.

Jawab pertanyaan berdasarkan teks.
1. Apa yang melatarbelakangi Reza Nurhilman memulai wirausaha keripik singkong?
Latar belakang Reza Nurhilman memulai wirausaha keripik singkong adalah himpitan ekonomi keluarga.

2. Apa yang dapat kamu pelajari dari kisah hidup Reza Nurhilman?
Kesuksesan tidak datang dengan sendirinya, tapi untuk mencapainya diperlukan kerja keras dan keyakinan.

3. Jika kamu adalah Reza Nurhilman, apa yang akan kamu lakukan untuk terus mengembangkan usahamu?
Jika saya menjadi Reza Nurhilman saya akan terus meningkatkan promosi lebih gencar untuk meningkatkan omzet penjualan keripik singkong.

4. Apa yang menjadi kunci sukses Reza Nurhilman?
Reza Nurhilman suses karena kerja keras dan dan keyakinan yang teguh.

5. Apakah kamu pernah menerapkan sikap kerja keras dalam kehidupanmu? Jelaskan..
Sebagai siswa sikap kerja keras dapat ditunjukkan dengan belajar dengan giat dan tekun.

Apakah kamu pernah mengamati berbagai kegiatan wirausaha yang ada di sekitarmu? Apakah kamu tahu bagaimana pemilik usaha tersebut menjalankan usaha mereka?

Kamu akan melakukan wawancara kepada pemilik usaha kecil yang ada di sekitarmu setelah pulang sekolah. Cari tahu informasi bagaimana pemilik usaha tersebut menjalankan usahanya dan sikap apa saja yang mereka terapkan dalam menjalankan usaha.

Tuliskan juga bagaimana kamu menghargai keberagaman kegiatan ekonomi yang ada di sekitarmu. Presentasikan hasil wawancara tersebut pada pertemuan berikutnya.

Pengusaha Warung Kopi
Usaha warung kopi yang dijalankan oleh Bapak Imron ternyata sukses sampai dengan saat ini. Tujuan pertama Pak Imron hanya ingin mempunyai usaha sendiri walaupun dengan modal yang pas-pasan. Menurut pendapat dia jika mau usaha kita lancar yang uitama kita harus menjaga kepercayaan orang yang membeli kepada kita dengan tidak mengurangi dan melebih-lebihkan takaran atau harga barang dagangan yang kita jual.
Terlahir dari keluarga yang kurang mampu membuat Reza Nurhilman harus berpikir keras memba Kerja Keras yang Berbuah Kesuksesan
Sampai saat ini Pak Imron masih berharap mendapatkan modal lebih dari luar untuk lebih bisa membantu usahanya menjadi lebih maju. Dengan begitu dia bisa menambah barang yang saya jual. Target konsumen warung kopi Pak Imron sudah adalah anak kost di daerah sekitar tempat tinggalnya. Apalagi di daerah tersebut masih jarang yang menjual makanan dan minuman ringan.

Melihat dari keadaan lingkungan yang cukup strategis disini Pak Imron berfikir kenapa saya tidak membuka usaha yang bisa menguntungkan bagi saya karena disini belum ada pesaingnya. Saat memulai usaha Pak Imron bermodal uang pribadi, modal awal 500 ribu belum termasuk sewa tempatnya.

Pak Imron menyampaikan untuk tidak gampang menyerah dengan apa yang diyakini. Mulai lah usaha dengan sepenuh hati, mulailah dari sesuatu yang anda senangi sehingga anda tidak memiliki beban melakukannya.

Kita harus menghargai keragaman ekonimi yang ada di sekitar kita. Beberapa cara menghargai keragaman ekonomi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
  1. Tidak mencela dan merendahkan mata pencaharian orang lain.
  2. Menghormati orang yang sedang bekerja.
  3. Menghargai pekerjaan orang lain.
  4. Membiasakan membeli produk-produk lokal.
  5. Membiasakan mengonsumsi makanan dan buah-buahan dalam negeri.